Senin, 31 Oktober 2016

Oleh-Oleh IMO (1)

Kebetulan pagi ini karena  jadwal kuliah masuk jam 12 siang (hal langka yang jarang terjadi) akhirnya dari pada gabut, buka laptop sambil browsing-browsing. Eh, tiba-tiba ke inget sama salah satu tokoh yang baru aku kenal dan jumpai pas aku jadi delegasi IMO 2016 di UPH kemarin. Sosok yang dari pertama aku tau, udah membuat penasaran dan kagum yaitu Dekan FK UPH  Prof. Dr. Dr. dr. Eka J Wahjoepramono Sp.BS. Beliau adalah salah satu dokter yang menginspirasi. Seorang dokter bedah saraf dan seorang dekan. Bukan hal yang mudah tentunya, tapi disitulah tantangannya. Beliau ketika memberikan pidato di beberapa kali pertemua selalu memberikan semangat dan juga motivasi bagi kami semua untuk selalu mengusahakan yang terbaik dan jangan mau kalah dengan orang diluar negeri sana. Ya, hal yang cukup membanggakan memang, bahwa beliau seorang WNI  yang sering diminta untuk memberi lecture di beberapa universitas di luar negeri. Beliau juga merupakan ketua tim bedah saraf di RS Siloam. Beliau dan tim bedah saraf Siloam yang terdiri dari 20 dokter ahli memiliki keyakinan bahwa tidak ada kasus yang tidak dapat ditangani di Indonesia sehingga tidak perlu ada pasien yang berobat keluar negeri. Bahkan, beliau ini merupakan dokter pertama di Asia tenggara yang mampu melakukan operasi batang otak dengan berhasil. Luar biasa...

Bagi Prof. Eka, yang terpenting dari menjadi seorang dokter adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Ketelitian, kecermatan, dan juga attitude yang baik merupakan kunci bagi seorang dokter dan Kekayaan materi bukanlah hal yang menjadi prioritas utama. Peningkatan skill, kapasitas dan pengetahuan harus di upgrade setiap waktunya. Atas semangat, skill, pengetahuan, pengabdian, dan  juga beberapa hal inspiratif lainnya aku acungkan beberapa jempol untuk beliau.

Sosok lain yang juga menganggumkan yang saya temui dalam kesempatan kemarin,  yang terkenal dalam kiprah dan perjuangannya membangun kerajaan bisnis di negara kita tercinta Indonesia yaitu Bapak Mochtar Riady. Pendiri Lippo Group yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan (dan juga pemilik UPH) dan karyawan lebih dari 50 ribu orang. Dari cerita beliau ketika kami para delegasi IMO berkesempatan bertemu dalam acara 3D lecturer di Cinemaxx, beliau bercerita mengenai masa kecilnya, bahwa ketika itu beliau hidup dalam kesederhanaan dan keterbatasan dan yang lebih menyedihkan adalah ibunya meninggal ketika melahirkan adiknya ketika beliau berumur 8 tahun. Salah satu hal yang ia sesalkan dari kematian ibunya adalah karena letak pelayanan kesehatan yang sangat jauh dan sulit dijangkau dari rumahnya ketika itu yang menyebabkan ibunya tidak dapat tertolong dan terselamatkan. Karena hal itulah yang menjadi salah satu motivasi dan cikal-bakal kenapa beliau mendirikan Rumah Sakit Siloam di kemudian hari. 

Rumah sakit Siloam adalah salah satu rumah sakit swasta ternama di negeri ini. Sekarang, sudah terdapat 9 RS Siloam yang tersebar di beberapa kota dan pulau di Indonesia. Membangun rumah sakit tidak hanya di kota besar, namun juga di tersebar di kota-kota kecil merupakan salah satu misi Pak Mochtar Riady. Hal itu ditujukan untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang memadai untuk seluruh lapisan masyarakat, karena rumah sakit tidak hanya melayani pasien umum tapi juga melayani pasien dengan sistem pembayaran BPJS. Luar biasa...

Membaca biografi tentang beliau lebih lanjut dari artikel-artikel di internet yang aku dapatkan menambah decak kagum dalam hati. Penulusuran pun aku lanjutkan karena rasa penasaran ini semakin memuncak mengenai siapakah orang-orang terkaya dalam negeri ini dan apakah kerajaan bisnis yang mereka jalankan sekarang sehingga mendapatkan gelar tersebut. Daan akhirnya aku mendapatkan nama-nama tersebut. Traraaa.... Berikut adalah penduduk Indonesia yang namanya masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2016. Coba cermati baik-baik yaaa.. adakah nama Bapak kita dalam daftar nama dibawah ini :) 

1. Budi Hartono 
Pria yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Total kekayaannya pada tahun 2016 ini sebesar US$ 8,1 miliar (sekitar Rp105,3 triliun). Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya, yakni rokok. Selain itu, ia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.

2. Michael Hartono
Ia merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok Djarum. Michael merupakan kakak dari Robert Budi Hartono. Keduanya mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Gwan, meninggal pada tahun 1963.

3. Chairul Tanjung
Ia terkenal sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp. Hingga saat ini, perusahaannya telah membawahi beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global Resources.

4. Sri Prakash Lohia
Pendiri sekaligus ketua dari Indorama Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil di tanah air. Pria yang lahir dan besar di India ini memiliki kekayaan sebesar USD 4,2 miliar (sekitar 54,6 triliun). Ia telah menetap di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan profesionalitasnya dengan berbisnis.

5. Bachtiar Karim
Dikenal sebagai pimpinan dari Musim Mas Group yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Perusahaan ini mempunyai kapal tanker dan terminals sendiri. Bahkan perusahaan milik Bachtiar ini digadang-gadang sebagai perusahaan pengolahan sawit terbesar di dunia.

6. Mochtar Riady
Ia adalah seorang pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup. Hingga saat ini, Mochtar Riady banyak dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Namanya melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia hingga ke mancanegara.

7. Tahir
Dato’ Sri Tahir, atau yang terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming, selain sebagai pengusaha, ia juga seorang investor, filantropis, sekaligus pendiri dari Mayapada Group. Perusahaan ini mempunyai beberapa unit usaha di Indonesia, meliputi perbankan, TV berbayar, media cetak, rumah sakit, properti, hingga rantai toko bebas pajak atau duty free shopping (DFS).

8. Mordaya Poo
Sumber kekayaan Murdaya berasal dari sektor energi, industri, dan lainnya. Keunikannya dibanding dengan pengusaha lain di Indonesia ialah memiliki pasangan yang juga pengusaha sukses, yaitu Sri Hartati Tjakra Murdaya.
9. Petter Sondakh
Peter Sondakh melanjutkan bisnis ayahnya yang fokus memproduksi minyak kelapa dan mengekspor kayu.

10. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Ia merupakan pemilik dari SCTV dan Indosiar, yang termasuk sebagai saluran televisi terbesar di Indonesia.


Yaaa, itulah daftar nama orang-orang yang Allah berikan rejeki lebih dibandingkan yang lain dalam kehidupannya di dunia ini. Dari nama-nama diatas, hanya sebagian kecil yang aku tahu yang memang orang tersebut adalah seorang pribumi asli, dan sebagian besarnya adalah seorang warga keturunan asing. Antara kagum, bahagia, dan sedih itulah yang aku rasakan ketika membaca berbagai kesuksesan orang-orang tersebut. Begitupun yang aku rasakan ketika aku diberi kesempatan untuk mengikuti IMO kemarin. Kagum dan bahagia aku rasakan karena aku diberi kesempatan dipertemukan dengan sosok-sosok hebat dan menginspirasi. Kagum dan bahagia karena Indonesia memiliki orang-orang hebat seperti mereka. Luar biasa.. Hal itu menjadi bahan cerminan bagi diri ini bahwa aku sangat belum ada apa-apanya. Namun juga menjadi pacuan tersendiri, bahwa seharusnya aku mampu melakukan hal seperti apa yang merekan lakukan.

Sedih, atau lebih seperti geregetan, karena apa? Bukan aku bermaksud rasis atau menjunjung SARA, namun hanya sebagai refleksi untuk kaumku, yaitu warga bangsa Indonesia asli pada umumnya dan juga umat muslim pada khususnya. Mengapa banyak dari kita belum mampu mencapai kesuksesan seperti kebanyakan taipan tionghoa itu peroleh? Adakah yang salah dari apa yang nenek moyang kita turunkan? Atau adakah yang salah dari apa yang Allah perintahkan dalam agama sehingga menghalangi kita mencapai kemajuan dan kesuksesan? Aku rasa tidak. Lalu dimanakah letak perbedaan antara kita dan para taipan itu? Jika sebagian kita beralasan bahwa lebih baik mengejar kehidupan akhirat dibandingkan dengan mengejar kehidupan dunia. Yaa, hal ini sangat tidak salah alias benar. Namun, kita juga harus memahami apa yang akan terjadi bagi kita apabila perekonomian dan juga ilmu pengetahuan dikuasai oleh orang-orang asing dan berkeyakinan berbeda. Lambat laun tidak menutup kemungkinan kita akan terpinggirkan di tanah sendiri. Lambat laun tidak menutup kemungkinan kita akan kesusahan melakukan ritual yang seperti sebelumnya kita bebas melakukan. Bukankah itu sebuah ironi?

Akankan kita tetap akan berleha-leha melihat apa yang telah dan sedang terjadi didepan mata kita sekarang? Mereka, mungkin telah lama menyusun berbagai strategi dan kekuatan, belajar dan bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh. Sedangkan kita terlalaikan  dan seakan terselipur dengan berbagai macam hal yang melenakan tanpa kita sadari, begitupun dengan aku sendiri selama ini. Maka dari itu, marilah kita bersama berbenah diri dari hal kecil untuk masa depan ISLAM yang lebih baik. Semoga Allah memudahkan segala niat baik dan melindungi kita semua. Aamiin..


 sumber : 
-    https://www.cermati.com/artikel/20-orang-terkaya-di-indonesia-tahun-2016
- https://indonesiacompanynews.wordpress.com/daftar-150-orang-terkaya-di-indonesia-versi-globe-asia/