Kebetulan pagi ini karena jadwal
kuliah masuk jam 12 siang (hal langka yang jarang terjadi) akhirnya dari pada gabut,
buka laptop sambil browsing-browsing. Eh, tiba-tiba ke inget sama salah satu
tokoh yang baru aku kenal dan jumpai pas aku jadi delegasi IMO 2016 di UPH
kemarin. Sosok yang dari pertama aku tau, udah membuat penasaran dan kagum yaitu
Dekan FK UPH Prof. Dr. Dr. dr. Eka J
Wahjoepramono Sp.BS. Beliau adalah salah satu dokter yang menginspirasi.
Seorang dokter bedah saraf dan seorang dekan. Bukan hal yang mudah tentunya,
tapi disitulah tantangannya. Beliau ketika memberikan pidato di beberapa kali
pertemua selalu memberikan semangat dan juga motivasi bagi kami semua untuk
selalu mengusahakan yang terbaik dan jangan mau kalah dengan orang diluar
negeri sana. Ya, hal yang cukup membanggakan memang, bahwa beliau seorang
WNI yang sering diminta untuk memberi
lecture di beberapa universitas di luar negeri. Beliau juga merupakan ketua tim
bedah saraf di RS Siloam. Beliau dan tim bedah saraf Siloam yang terdiri dari
20 dokter ahli memiliki keyakinan bahwa tidak ada kasus yang tidak dapat
ditangani di Indonesia sehingga tidak perlu ada pasien yang berobat keluar
negeri. Bahkan, beliau ini merupakan dokter pertama di Asia tenggara yang mampu
melakukan operasi batang otak dengan berhasil. Luar biasa...
Bagi Prof. Eka, yang terpenting dari
menjadi seorang dokter adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya.
Ketelitian, kecermatan, dan juga attitude
yang baik merupakan kunci bagi seorang dokter dan Kekayaan materi bukanlah hal
yang menjadi prioritas utama. Peningkatan skill, kapasitas dan pengetahuan
harus di upgrade setiap waktunya.
Atas semangat, skill, pengetahuan, pengabdian, dan juga beberapa hal inspiratif lainnya aku
acungkan beberapa jempol untuk beliau.
Sosok lain yang juga menganggumkan yang
saya temui dalam kesempatan kemarin, yang
terkenal dalam kiprah dan perjuangannya membangun kerajaan bisnis di negara
kita tercinta Indonesia yaitu Bapak Mochtar Riady. Pendiri Lippo Group yang
memiliki lebih dari 50 anak perusahaan (dan juga pemilik UPH) dan karyawan
lebih dari 50 ribu orang. Dari cerita beliau ketika kami para delegasi IMO
berkesempatan bertemu dalam acara 3D lecturer di Cinemaxx, beliau bercerita
mengenai masa kecilnya, bahwa ketika itu beliau hidup dalam kesederhanaan dan
keterbatasan dan yang lebih menyedihkan adalah ibunya meninggal ketika
melahirkan adiknya ketika beliau berumur 8 tahun. Salah satu hal yang ia
sesalkan dari kematian ibunya adalah karena letak pelayanan kesehatan yang
sangat jauh dan sulit dijangkau dari rumahnya ketika itu yang menyebabkan
ibunya tidak dapat tertolong dan terselamatkan. Karena hal itulah yang menjadi
salah satu motivasi dan cikal-bakal kenapa beliau mendirikan Rumah Sakit Siloam
di kemudian hari.
Rumah sakit Siloam adalah salah satu rumah
sakit swasta ternama di negeri ini. Sekarang, sudah terdapat 9 RS Siloam yang
tersebar di beberapa kota dan pulau di Indonesia. Membangun rumah sakit tidak
hanya di kota besar, namun juga di tersebar di kota-kota kecil merupakan salah
satu misi Pak Mochtar Riady. Hal itu ditujukan untuk tercapainya pelayanan
kesehatan yang memadai untuk seluruh lapisan masyarakat, karena rumah sakit
tidak hanya melayani pasien umum tapi juga melayani pasien dengan sistem
pembayaran BPJS. Luar biasa...
Membaca biografi tentang beliau lebih
lanjut dari artikel-artikel di internet yang aku dapatkan menambah decak kagum
dalam hati. Penulusuran pun aku lanjutkan karena rasa penasaran ini semakin
memuncak mengenai siapakah orang-orang terkaya dalam negeri ini dan apakah
kerajaan bisnis yang mereka jalankan sekarang sehingga mendapatkan gelar
tersebut. Daan akhirnya aku mendapatkan nama-nama tersebut. Traraaa.... Berikut
adalah penduduk Indonesia yang namanya masuk dalam daftar 10
orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2016. Coba cermati baik-baik yaaa..
adakah nama Bapak kita dalam daftar nama dibawah ini :)
1. Budi Hartono
Pria yang memiliki nama
asli Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum,
yaitu Oei Wie Gwan. Total kekayaannya pada tahun 2016 ini sebesar US$ 8,1
miliar (sekitar Rp105,3 triliun). Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya,
yakni rokok. Selain itu, ia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.
2. Michael Hartono
Ia merupakan salah satu
pemilik perusahaan rokok Djarum. Michael merupakan kakak dari Robert Budi
Hartono. Keduanya mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Gwan, meninggal pada
tahun 1963.
3. Chairul Tanjung
Ia terkenal sebagai
pengusaha sukses yang memimpin CT Corp. Hingga saat ini, perusahaannya telah
membawahi beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global
Resources.
4. Sri Prakash Lohia
Pendiri sekaligus ketua
dari Indorama Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia
dan tekstil di tanah air. Pria yang lahir dan besar di India ini memiliki
kekayaan sebesar USD 4,2 miliar (sekitar 54,6 triliun). Ia telah menetap di
Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan profesionalitasnya
dengan berbisnis.
5. Bachtiar Karim
Dikenal sebagai
pimpinan dari Musim Mas Group yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit
atau CPO. Perusahaan ini mempunyai kapal tanker dan terminals sendiri. Bahkan
perusahaan milik Bachtiar ini digadang-gadang sebagai perusahaan pengolahan
sawit terbesar di dunia.
6. Mochtar Riady
Ia adalah seorang
pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup. Hingga saat ini, Mochtar
Riady banyak dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang handal.
Namanya melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia
hingga ke mancanegara.
7. Tahir
Dato’ Sri Tahir, atau
yang terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming, selain sebagai pengusaha, ia juga
seorang investor, filantropis, sekaligus pendiri dari Mayapada Group.
Perusahaan ini mempunyai beberapa unit usaha di Indonesia, meliputi perbankan,
TV berbayar, media cetak, rumah sakit, properti, hingga rantai toko bebas pajak
atau duty free shopping (DFS).
8. Mordaya Poo
Sumber kekayaan Murdaya
berasal dari sektor energi, industri, dan lainnya. Keunikannya dibanding dengan
pengusaha lain di Indonesia ialah memiliki pasangan yang juga pengusaha sukses,
yaitu Sri Hartati Tjakra Murdaya.
9. Petter Sondakh
Peter Sondakh
melanjutkan bisnis ayahnya yang fokus memproduksi minyak kelapa dan mengekspor
kayu.
10. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Ia merupakan pemilik
dari SCTV dan Indosiar, yang termasuk sebagai saluran televisi terbesar di
Indonesia.
Yaaa, itulah daftar nama orang-orang
yang Allah berikan rejeki lebih dibandingkan yang lain dalam kehidupannya di
dunia ini. Dari nama-nama diatas, hanya sebagian kecil yang aku tahu yang
memang orang tersebut adalah seorang pribumi asli, dan sebagian besarnya adalah
seorang warga keturunan asing. Antara kagum, bahagia, dan sedih itulah yang aku
rasakan ketika membaca berbagai kesuksesan orang-orang tersebut. Begitupun yang
aku rasakan ketika aku diberi kesempatan untuk mengikuti IMO kemarin. Kagum dan
bahagia aku rasakan karena aku diberi kesempatan dipertemukan dengan
sosok-sosok hebat dan menginspirasi. Kagum dan bahagia karena Indonesia
memiliki orang-orang hebat seperti mereka. Luar biasa.. Hal itu menjadi bahan
cerminan bagi diri ini bahwa aku sangat belum ada apa-apanya. Namun juga
menjadi pacuan tersendiri, bahwa seharusnya aku mampu melakukan hal seperti apa
yang merekan lakukan.
Sedih, atau lebih seperti geregetan,
karena apa? Bukan aku bermaksud rasis atau menjunjung SARA, namun hanya sebagai
refleksi untuk kaumku, yaitu warga bangsa Indonesia asli pada umumnya dan juga
umat muslim pada khususnya. Mengapa banyak dari kita belum mampu mencapai
kesuksesan seperti kebanyakan taipan tionghoa itu peroleh? Adakah yang salah
dari apa yang nenek moyang kita turunkan? Atau adakah yang salah dari apa yang
Allah perintahkan dalam agama sehingga menghalangi kita mencapai kemajuan dan
kesuksesan? Aku rasa tidak. Lalu dimanakah letak perbedaan antara kita dan para
taipan itu? Jika sebagian kita beralasan bahwa lebih baik mengejar kehidupan
akhirat dibandingkan dengan mengejar kehidupan dunia. Yaa, hal ini sangat tidak
salah alias benar. Namun, kita juga harus memahami apa yang akan terjadi bagi
kita apabila perekonomian dan juga ilmu pengetahuan dikuasai oleh orang-orang
asing dan berkeyakinan berbeda. Lambat laun tidak menutup kemungkinan kita akan
terpinggirkan di tanah sendiri. Lambat laun tidak menutup kemungkinan kita akan
kesusahan melakukan ritual yang seperti sebelumnya kita bebas melakukan. Bukankah
itu sebuah ironi?
Akankan kita tetap akan berleha-leha
melihat apa yang telah dan sedang terjadi didepan mata kita sekarang? Mereka, mungkin
telah lama menyusun berbagai strategi dan kekuatan, belajar dan bekerja dengan
keras dan sungguh-sungguh. Sedangkan kita terlalaikan dan seakan terselipur dengan berbagai macam
hal yang melenakan tanpa kita sadari, begitupun dengan aku sendiri selama ini.
Maka dari itu, marilah kita bersama berbenah diri dari hal kecil untuk masa
depan ISLAM yang lebih baik. Semoga Allah memudahkan segala niat baik dan
melindungi kita semua. Aamiin..
sumber :
-
https://www.cermati.com/artikel/20-orang-terkaya-di-indonesia-tahun-2016
-
https://indonesiacompanynews.wordpress.com/daftar-150-orang-terkaya-di-indonesia-versi-globe-asia/