Minggu, 28 Februari 2016

2015 to Remember part 1

Assalaamualaikum :) Udah setahun lebih ternyata aku ga corat-coret di blog ini. Sepanjang tahun 2015 gaada karyanya yaa hehe maafkeun, semoga blog ini gajadi lumutan juga gara-gara ga kerawat. Padahal tahun 2015 itu termasuk tahun istimewa karena banyak sesuatunya. Harusnya aku udah tulis ceritanya disini ya, tapi karena mungkin aku terlalu sibuk (ngakunya, padahal bilang aja males) jadi belum sempet deh mengikat momentnya menjadi sebuah tulisan untuk dikenang. Dan sekarang, here I go try to summarise it into words.

Jadi, dimulai dari awal tahun 2015 itu  TBM Gyrus ada project wilayah dari PTBMMKI yaitu Baksoswil. Kenapa Gyrus bisa dapet tander ini? jadi ceritanya, sekitar bulan November itu PTBMMKI wilayah 3 ngadain Musyawarah Kerja di UMY, nah delegasi dr kita itu ada mas Reza, mba Vella, sama aku. Waktu pembagian tander pas malam rapat itu ternyata acara-acara lain udah pada dapet tuan rumahnya, dan tinggalah Baksoswil sebatang kara. Dilempar sana-sini tetep belum ada yang mau ambil (duh kasian) dan Gyrus dibujuk-bujuk buat ambil tander ini masih belum yakin juga. Akhirnya, diberi waktu sampai besok paginya buat berunding siapa yang mau ambil tander ini. Malam itu, kami bertiga berunding, walopun akhirnya belum mengambil keputusan, sepertinya mas Reza udah mulai terpengaruh hasutan-hasutan untuk ambil tander itu tapi dia bilang, "Can, aku ambil tander Baksoswil asal kamu mau jadi ketuanya ya." jreeeng jreeeng....


Kenapa akhirnya aku mau nerima tawaran ini? Hmm, sebenernya it's a big challenge. Mengingat gimana keadaan Gyrus waktu itu yang bener-bener baru bangkit dari kevacuman organisasi, gimana kapasitas dan kapabilitas anggota kita, tapi setelah dipikir-pikir kita belum tau kita bisa atau tidak selama kita belum mencoba. Mungkin emang ini kesempatan yang diberikan buat Gyrus untuk mencoba hal baru yang lebih menantang dan mengasah kemampuan dan keterampilan daripada sekedar mengirimkan delegasi, tapi menjadi tuan rumah bagi delegasi 10 TBM unit se Jateng dan DIY di PTBMMKI wilayah 3. Bismillah... 



Perjuangan dimulai di awal tahun 2015, kita mulai melakukan pembentukan panitia dan pencarian tempat dan konsep acara. Dan ternyata itu semua tidak semudah yang kita bayangkan sebelumnya. Pertama, pencarian tempat. Buat nyari tempat yang tepat dan sesuai kita butuh melakukan survey dan muter-muter ke beberapa desa di Boyolali selama beberapa kali dan beberapa hari yang lumayan menguras tenaga. Sebelum akhirnya ketemulah desa yang sesuai dengan pak Bayan yang baik hati :)

Yang kedua tentang konsep acara, awalnya, kita pengen bikin sesuatu yang beda dari acara Baksos di kampus, salah satunya pengen adain khitanan massal. Mungkin bagi ormawa di FK lain hal ini udah biasa dilakuin ya, tapi kami disini hmmm tau sendirilah gimana hehe... Berharap gagasan ini bakal dapat dukungan dari para dosen di kampus untuk mau menjadi dokter pengkhitannya, tapi ternyata justru sebaliknya. Mereka belum berani mengambil resikonnya. Dan, kendala besar lainnya selain ketersediaan dokter adalah masalah dana. Khitan massal butuh dana yang lumayan gede untuk alat dan obat-obatanya.  Sedangkan dana yang kita punya sangat terbatas. Selain itu juga, pak Bayan di desa itu cerita tentang minat masyarakatnya yang minim akan khitan massal. Jika ada 5 orang saja itu sudah bagus kata beliau. Lengkap sudah rasanya alasan buat meniadakan ide kita ini. Disamping itu juga temen-temen Gyrus lain dan komandan Tangguh  merasa memang kita belum mampu melakukan itu. Tapi, aku masih berpikir bagaimana caranya menjadikan itu terwujud. Sempat mungkin kita debat beberapakali ngomongin masalah ini. Haha aku mungkin jadi agak ngeyel sih, karena yang aku pikirin waktu itu, kenapa orang lain bisa dan kita engga? Bahkan menyerah aja sebelum mencoba. Harus diusahain dulu. Dan, Alhamdulillahnyaa Allah membukakan pintuNya untuk kami waktu itu, jadi ceritanya tentang hal ini aku minta saran sama salah satu demisioner Gyrus bagaimana bagusnya, dan ternyata beliau sangat berminat untuk membantu kami, dan mau ngajakin temen-temennya yang lain buat ikut membantu. Beliau juga mau membantu mendonasikan peralatan sunat dan juga obat-obatan untuk Gyrus, jadi kami hanya perlu menambah sedikit bahan-bahan lain yang belum ada. Akhirnya kita memutuskan untuk tetap mengadakan poin kegiatan ini. Dan ternyata pasrtisipasi warga juga cukup bagus, dengan jumlah pasien khitan ada 17 orang. Alhamdulillah ya Allah..... :) 

Yang ketiga, masalah klasik kalo adain acara di kampus itu tentang masalah dana . Diawal pembentukan konsep acara, kita udah sekalian kalkulasi anggaran yang dibutuhkan dan ketemulah sebuah angka. Nah ternyata, antara pemasukan dan pengeluaran yang diinginkan masih jauh dari seimbang. Waktu itu juga ada kebijakan baru dari wilayah untuk menarik dana delegasi seminimal mungkin, tidak seperti Baksoswil tahun sebelumnya. Dan kalau dana dari kampus sendiri kita sama-sama taulah gimana keadaannya. Salah satu harapan yang masih ada adalah sponsorship. Yap, Target 4 jutaan untuk sponsorship harus bisa terpenuhi buat nutup semua kekurangan. Tapi ternyataaa, usaha dari divisi Humas yang sudah sangat luar biasa muter sana-sini dan seluruh panitia yang akhirnya juga dikerahkan untuk mencari sponsor belum sebanding. Hasil yang tercapai  sampai dengan H-5 baru sekitar satu perdelapan dari target. Waktu itu jangan ditanya pusing engga mikirinnya. Okelah, sebagai ketua panitia aku harus siap bertanggung jawab. Aku udah nyiapin sebagian tabunganku sama udah bilang ke ibu juga buat nanggung sebagian kekurangannya. Tapi entah kenapa ada keyakinan bahwa segala sesuatu dengan niat yang baik akan dimudahkan jalannya sama Allah. yang sering aku bilang ke diri sendiri buat menenangkan hati adalah, Allah Maha Kaya, Allah tidak tidur, Allah pasti membantu. Dan Alhamdulillah wa Syukurillah, waktu itu di rapat terakhir panitia, sore hari di ruang kelas lantai 5 pas aku ada didepan, tiba-tiba ada seseorang nyamperin, buat ngasihin amplop. Aku diminta keluar dari kelas biar orang lain ga pada tahu, pas aku buka amplopnya aku kaget, campur haru, campur senang, campur aduk deh akhirnya. coba tebak berapa nominal yang ada di amplop? Sesuai dengan kekurangan yang dari sponsorship. Allahu Akbar. Terima kasih buat Hamba Allah tersebut dan keluarga besarnya. Semoga seluruh kebaikannya di balas oleh Allah dan selalu diberikan keberkahan dalam hidup Aamiin :)

Aahh, Baksoswil, Baksoswil... banyak cerita dan lika-likunya yang ga bisa dicritain satu-satu. Kegiatan yang cukup berkesan yang mengajarkanku sisi lain dari nilai-nilai kehidupan, yang semakin membuatku menyadari akan pertolongan dan kebesaran Allah yang ada dimana-mana selama kita bergantung padaNya. 

Oiyaa, terima kasih juga atas semua pihak yang telah membantu dalam Baksoswil ini baik secara langsung ataupun tidak langsung yang ngga bisa disebutin satu persatu :)

Dan untuk panitia dari Gyrus III dan para demisioner, kalian luar biasa! Selamat buat penghargaannya akan Baksoswil sebagai acara Terbaik di tahun 2015 oleh PTBMMKI Wilayah 3.