Oiya, aku jadi inget, tadi pagi ibu bilang hari ini katanya mau bikin es buah 30 bungkus buat murid kelasnya yang mau makan-makan dan aku disuruh bantuin. Oke, daripada ngelalung ga jelas aku bantuin ibu bikin es buah. Aku mulai ngupas pepaya, motong janggelan dll. Dan ibu lagi masak mie goreng. Selesai motong-motong, habis magrib, baru aku sama ibu bungkusin es buah bareng. Ternyata ribet dan gak semudah yang dibayangkan. Bikin es buah aja dari sore sampai isya baru selesai.
Terus, habis selesai bungkusin itu aku beres-beres, sambil nyuci piring aku bilang ke ibu
" Buk, lain kali kalau pada mau makan-makan mending beli aja, kan capek kita bikinnya, ribet, mana cuma dapet 30rb lagi."
Terus sambil senyum dan tetep mengepel lantai (soalnya tadi ada yang tumpah es buahnya, hehe) ibu bilang gini,
" Nah, justru itu Can, ibu tuh sebenernya pengen ngajarin kamu, kalo cari uang itu ga gampang. Kita masih mending ini, cuma beberapa jam udah dapet 30rb, coba kamu bayangin mbak Suti sama mbak Yuni (penjahit di rumah) mereka kerja seharian, jahit baju dapetnya 40rb."
Mendengar jawaban ibu tadi, pikiranku langsung melayang ke penjual es buah di pinggir jalan, bagaimana mereka seharian berjualan, sambil berharap-harap ada pembeli yang datang. Mungkin ketika musim panas masih lumayan yang beli, lah kalo pas musim hujan? Terus juga para penarik becak, mereka seharian menanti para penumpang, alhamdulillah jika ada yang membeli jasanya pada hari itu, jika tidak, pastilah berat bagi mereka mengingat anak-istri mereka yang menanti di rumah.
Astagfirullahal'adzim... Aku tersadar, cari uang memang tidak mudah. Bagaimana usaha para orang tua dalam mencukupi kebutuhan anak-anaknya dengan memeras keringat siang malam mengorbankan jiwa dan raga. Namun terkadang, kita sebagai anak kurang memahami dan menyadari akan itu semua. Kita lebih sering menghambur-hamburkannya untuk hal yang kurang bermanfaat. Terkadang, ada beberapa orang yang demi mencukupi kebutuhan serta keinginan keluarganya, menggunakan cara yang tidak halal dalam mendapatkan uang. Na'udzubillahi min dzalik...
*Ibuku sayang, terima kasih telah mengingatkanku, mengajariku dengan berbagai caramu yang membuatku akan terus mengingatnya, bukan hanya dengan nasihat-nasihat yang terucap dari lisanmu yang terkadang sering aku lupakan... Ukhibbuki ya Ummi :*